Awal Sebuah Evolusi

Serangkaian terobosan coba dilakukan, namun Torch 9800 tetaplah sebuah Blackberry. Anggaplah ia sebuah awal dari sebuah perjalanan.
Blackberry boleh saja sedang hot-hotnya di Indonesia, namun eksistensi mereka di pasar smartphone sebenarnya sedang diuji. Data IDC memperkirakan pasar Blackberry akan menurun 3,5% di tahun 2014 nanti, digerogoti kehadiran smartphone berbasis Android. Mereka pun di ambang kebimbangan membidik segmen: apakah tetap di segmen enterprise yang menjadi kekuatan mereka selama ini, atau masuk ke segmen “orang biasa” yang menjanjikan populasi lebih banyak.
Tarik-menarik kepentingan itulah yang tercermin dari Torch 9800—perangkat paling anyar dari Blackberry. Produk ini bisa disebut anyar kuadrat karena perubahan terjadi sekaligus di sisi hardware maupun software. Di sisi hardware, Torch menjadi perangkat pertama yang menggunakan desain slider—yang tujuannya mengadopsi keyboard fisik (yang menjadi kekuatan mereka selama ini) dan layar sentuh (yang menjadi tren smartphone masa kini).
Sedangkan di sisi software, Torch merupakan perangkat pertama yang mengadopsi sistem operasi terbaru Blackberry 6. Ada banyak perubahan yang dilakukan Blackberry di sini, mulai dari Universal Search sampai web browser yang lebih apik.
Bagaimana perubahan ini mengubah peta persaingan smartphone? Berikut ulasannya.
Desain: Tetap TerjagaKita mulai dari sisi
hardware. Sebagai perangkat pertama bertipe
sliding, Torch tampil memuaskan dari sisi desain. Sistem buka
-tutup slider-nya terasa solid, mengingatkan kami pada LG KF750. Setelah
slider terbuka, suguhan Torch 9800 adalah kibor QWERTY yang mengadopsi pola datar seperti pada Onyx dan Bold 9000.
Tombol-tombol ini empuk, dan memberikan feedback yang sangat baik saat kami berdayakan untuk mengetik cepat. Namun sepertinya akan sedikit bermasalah bagi Anda yang berjempol besar, sebab tak ada parit pemisah antar huruf. Namun secara keseluruhan, Torch 9800 tetap mempertahankan desain yang chatting-friendly bagi penggunanya.
Karena bertipe sliding, Torch terasa cukup tebal (1,46 cm) namun tetap terasa mirip dengan Blackberry Bold 9700. Casing-nya sebagian besar dibalut lapisan logam, dengan lapisan plastik doff di bagian punggungnya. Desain tersebut membuat Torch 9800 terasa kokoh dan mantap ketika dipegang.
Sedangkan di sisi kanan tubuhnya terdapat tombol pintasan kamera, volume, dan lubang audio 3,5 mm. Sementara sisi kanan hanya diisi port USB. Adapun pada bagian kepala atas hadir tombol Pengunci dan Mute, dengan dipisahkan sebuah speaker di tengahnya.
Kini kita bicara layar sentuh—sesuatu yang Blackberry tidak terlalu jago. Jika Anda ingat, smartphone layar sentuh pertama dari Blackberry adalah Storm; dan tidak terlalu sukses. Salah satu terobosan yang mereka lakukan adalah Surepress, yaitu getaran yang timbul setiap kita menekan tombol di layar sentuh. Niatnya sih baik, yaitu memberi efek fisik seperti Blackberry ber-keyboard. Namun teknologi tersebut justru membuat penggunaan layar sentuh bikin kagok karena SurePress membutuhkan dua kali sentuhan tiap kali kita menekan tombol.
Menyadari kesalahan tersebut, Blackberry membuang SurePress di Torch. Kini layar sentuh Torch sama seperti iPhone dan Android, yang langsung merespon ketika ditekan. Layar sentuhnya juga terasa lebih responsif dibanding Storm, begitu pula dengan sensor accelerometer yang cepat berganti orientasi sesuai posisi. Meski begitu, untuk proses scrolling atau pergerakan layar, Torch terlihat sedikit tersendat, tidak semulus pergerakan layar iPhone.
Akan tetapi yang paling mengecewakan dari Torch adalah layarnya. Selain ukurannya relatif kecil (3,2 inci), layar tersebut hanya memiliki resolusi 320x480 pixel. Ketika resolusi layar iPhone 4, HTC Droid, dan Samsung Galaxy S memiliki resolusi setidaknya 480x800 pixel, Torch memang berada setingkat di bawahnya.
Untungnya secara visual layar sentuh ini sudah menyajikan antarmuka yang baik. Tingkat kontras tergolong tinggi, jauh lebih terang ketimbang Blackberry sebelumnya. Objek-objek yang ditampilkan pun terlihat tajam. Alhasil Torch 9800 dapat bekerja dengan cukup sempurna di bawah terpaan mentari secara langsung.
Sementara untuk memaksimalkan kinerja, Torch 9800 mendapat sokongan dari prosesor berkekuatan 624 MHz, memori RAM 512 MB, serta ruang simpan ROM berkapasitas 512 MB. Sekali lagi, spesifikasi tersebut sudah mulai tertinggal untuk lingkungan smartphone kelas atas. Benar saja, Torch 9800 ternyata kurang bisa mengoptimalkan sistem operasi baru Blackberry OS 6 yang dipakainya. Pada beberapa kasus, aktivitas Torch masih kerap tersendat.
Seperti smartphone kelas atas pada umumnya, Torch 9800 sudah mendukung juga semua layanan akses internet cepat saat ini. Untuk tersambung ke jaringan broadband operator, perangkat ini telah didukung oleh HSPA dengan lebar bandwidth 7,2/2,1 Mbps (uplink/downlink). Sementara jika Anda berada di area hotspot, WiFi berstandar b/g/n bisa diberdayakan.

Apik
Torch 9800 mengusung browser WebKit yang kinerjanya sudah menyerupai browser di Android. Alhasil tata letak situs maupun konten tersaji dengan apik, mirip seperti yang tersaji di browser versi desktop.

Keyboard VirtualKeberadaan keyboard fisik membuat fasilitas keyboard virtual ini mungkin tidak terlalu penting. Namun jika memang ingin menggunakan, tata letaknya cukup nyaman.
Terkumpul
Karena konsepnya terkumpul, pada aplikasi Social Feeds ini semua perubahan status Facebook, Twitter, BBM, Yahoo Messenger teman-teman Anda bisa langsung terlihat.

Pencarian Cepat
Pada Blackberry OS6, menu Universal Search diletakkan di halaman depan sehingga kita dengan cepat bisa mencari aplikasi, kontak, email, judul lagu—apapun. Proses pencarian pun berlangsung
real-time.
Blackberry OS 6: Beberapa PenambahanBicara Blackberry OS 6, kami sebutkan dulu beberapa yang baru. Dari sisi antarmuka, Torch 9800 masih mengandalkan sebuah
homescreen untuk mengakomodir semua notifikasi yang masuk. Perubahan paling besar dilakukan pada tab aplikasi yang mengambang di bagian bawah layar. Jika di Blackberry lama hanya ada satu baris folder, di OS versi 6 ada lima ruang folder. Yakni folder Favorit, Media, Download, Frequent, dan folder All yang merupakan halaman
default berisi semua aplikasi.
Senjata baru lain yang dihadirkan BB OS 6 adalah input multi-sentuh. Ya, seperti yang sudah diperkirakan sebelumnya, pich zoom ini akhirnya dapat dinikmati juga di handset Blackberry. Dan seperti ditemukan pada smartphone lain, sudah diintegrasikan dengan aplikasi browser, image, dan email.
Kemudian ada fasilitas Universal Search untuk melakukan pecarian dengan hanya satu kali klik di atas layar. Dengan fasilitas ini, kita bisa mencari apapun (kontak, email, aplikasi, judul lagu, dan lain sebagainya) hanya dengan mengetikkan sepotong kata. Proses pun berlangsung secara realtime sehingga Universal layak disebut fasilitas terbaik di Blackberry OS6.
Email, sepertinya kita bisa sepakat jika Blackberry masihlah yang terbaik untuk lingkungan peranti seluler. Sementara Torch 9800 sendiri tidak melakukan banyak perubahan, hanya saja aplikasi messaging-nya yang sudah diintegrasikan dengan RSS feed.
Tentu saja cerita berbeda pada fasilitas browsing-nya. Seperti kita ketahui, berselancar di Blackberry belumlah senyaman di hape-hape Android atau pun iPhone. Dengan adanya layar sentuh, apakah Torch 9800 sudah mampu menjawab keraguan itu? Kami simpulkan, sudah.
Torch 9800 mengusung browser WebKit yang kinerjanya sudah menyerupai browser di Android. Dan seperti sudah diungkap sedikit di atas, Anda dapat melakukan modus multisentuh untuk melakukan perbesaran halaman situs.
Mengujinya, kami berselancar ke beberapa halaman situs yang ditempeli banyak konten. Ternyata Torch 9800 dapat menghandle-nya dengan sempurna. Tata letak situs maupun konten-konten yang ada dapat disajikannya dengan sangat apik, mirip seperti yang tersaji di browser versi desktop.
Melengkapi layanan online ini, Torch 9800 menyediakan aplikasi Social Feeds, aplikasi pengakses layanan pertemanan. Di Social Feeds ini semua layanan jejaring sosial dan instant messaging dikumpulkan dalam satu jendela. Anda cukup membuka aplikasi ini untuk melihat perubahan status Facebook, Twitter, BBM, Yahoo Messenger teman-teman Anda.
Sedangkan di sisi baterai, selama ini perangkat Blackberry dikenal dengan daya tahannya yang lama. Melalui rilis resminya, Torch 9800 dijanjikan dapat bertahan siaga hingga 14 hari, atau 5,8 jam jika Anda memakainya untuk bertelpon tanpa putus. Sementara melalui pengujian ini dimana aktivitas normal, baik menelpon, memutar musik, maupun berinternet, Torch 9800 dapat online sekitar 1,5 sampai 2 hari. Sedikit catatan, perangkat tidak dipakai beraktivitas selama jam tidur.
Kesimpulan
Setelah mengujinya secara intensif, kami berkesimpulan Torch 9800 adalah langkah awal dari sebuah perubahan besar yang dilakukan RIM. Torch tetaplah sebuah Blackberry, dengan keyboard yang nyaman dipakai,
push email yang jempolan, serta BB Messenger yang termasyur itu.
Torch sebenarnya juga menawarkan beberapa hal baru, seperti layar sentuh,
web browser yang lebih baik, serta kemampuan multimedia yang lebih ditingkatkan. Namun jangan bayangkan Torch akan seasyik iPhone dan gerombolan
smartphone berbasis Android. Kemampuan multimedia,
gaming, dan hiburan Torch tetaplah belum sekelas mereka.
Jadi, anggaplah Torch 9800 sebagai Blackberry yang sedikit lebih asyik. Toh, ia adalah pionir dari sebuah perubahan besar. (Uteng Iskandar/Wisnu Nugroho)
Spesifikasi Blackberry 9800 (Torch)
Jaringan | GSM 850/900/1800/1900 MHz, HSDPA Quadband 7,2/2,1 Mbps (uplink/downlink); GSM/GPRS/EDGE Quadband |
Layar | 3.2 inci, 480x320 piksel, layar sentuh kapasitif |
Sistem operasi | Blackberry OS versi 6.0.x |
Memori internal | CPU 624 Mhz; RAM 512 MB |
Memori tambahan | microSD (maks. 32GB) |
Kamera | 5 MP; flashlight, autofocus, Video 24 fps @ VGA |
Konektivitas | 3G, WiFi, Bluetooth (EDR&A2DP), USB Mikro |
Navigasi | GPS built-in; A-GPS; Blackberry Maps |
Baterai | Li-Ion 1270 mAh |
Waktu bicara | rata-rata 5,5 jam |
Waktu siaga | rata-rata 14 hari |
Dimensi | 11,1x6,2x1,46 cm |
Bobot | 161 gram |
Aplikasi Penting | Social Feed, instant messaging, Facebook, Twitter, MySpace, App World, Document To Go, Clock, voice dial, password keeper, games (BrickBreaker, Word Mole) |
Situs Web | |
Harga kisaran* | Rp.6,35 juta |
*Oval Cell (021) 99178899
Masih Sama
Tombol di sisi bawah layar terlihat masih khas, termasuk tombol menu bergambar logo Blackberry. Tombol tersebut adalah tombol fisik biasa (bukan
haptic), sehingga menimalisir salah pencet.

Port USB Di sisi kiri terdapat port USB untuk proses
charging dan transfer data.
Sama Nyaman
Keyboard fisik ini tetap mewarisi kelebihan Blackberry: nyaman dengan tolakan yang terasa pas. Sangat
chatting-friendly
Plus : Mekanisme slider kokoh, tombol QWERTY empuk, kontras layer tinggi, multi-sentuh, kualitas audio sangat baik, aplikasi SMS.
Minus : Resolusi layer kecil, bobot berlebihan (161 gram), kapasitas prosesor tergolong rendah untuk smartphone kelas high-end, hasil rekaman video masih kabur.
Skor penilaian
- Kinerja : 4,25
- Fasilitas : 4,25
- Penggunaan : 4,25
- Harga : 3
- Skor total : 4
3551
(0 votes, average 0 out of 5)
0 Responses
Posting Komentar