cebong.net: berita negara
selamat datang di blog cebong.net........
  • YOUR POST TITLE HERE

    Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Quisque sed felis. Aliquam sit amet felis. Mauris semper, velit semper laoreet dictum, quam diam dictum urna, nec placerat elit nisl in quam. Etiam augue pede, molestie eget, rhoncus at, convallis ut, eros. Aliquam pharetra. Nulla in tellus eget odio sagittis blandit. ...

  • YOUR POST TITLE HERE

    Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Quisque sed felis. Aliquam sit amet felis. Mauris semper, velit semper laoreet dictum, quam diam dictum urna, nec placerat elit nisl in quam. Etiam augue pede, molestie eget, rhoncus at, convallis ut, eros. Aliquam pharetra. Nulla in tellus eget odio sagittis blandit. ...

  • YOUR POST TITLE HERE

    Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Quisque sed felis. Aliquam sit amet felis. Mauris semper, velit semper laoreet dictum, quam diam dictum urna, nec placerat elit nisl in quam. Etiam augue pede, molestie eget, rhoncus at, convallis ut, eros. Aliquam pharetra. Nulla in tellus eget odio sagittis blandit. ...

  • YOUR POST TITLE HERE

    Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Quisque sed felis. Aliquam sit amet felis. Mauris semper, velit semper laoreet dictum, quam diam dictum urna, nec placerat elit nisl in quam. Etiam augue pede, molestie eget, rhoncus at, convallis ut, eros. Aliquam pharetra. Nulla in tellus eget ...

Posted by exibiliti007 0 komentar

  • Inovasi

    Mata Bionik
    Diperkirakan, sekitar 1,5 juta orang di seluruh dunia menderita penyakit yang disebut retinitis pigmentosa. Penyakit mata ini menyerang kemampuan retina memproses cahaya untuk menangkap gambar. Penderita penyakit ini agaknya dalam waktu dekat bisa kembali melihat, berkat bionic eye yang telah sukses diuji peneliti dari Stanford University, California, Amerika Serikat.
    Daniel Palanker, salah satu peneliti, mengatakan sistem ini menghasilkan resolusi yang lebih tinggi. Resolusi pandangan normal berada pada angka 20/20, sementara penderita kebutaan berada pada angka 20/400. Palanker mengatakan sistem yang dikembangkannya ini bisa menyediakan penglihatan 20/80, cukup untuk melihat obyek di depan, mengenali wajah, membaca huruf yang besar, dan menonton TV.
    Sebuah chip 3 milimeter ditanamkan di belakang retina. Pasien menggunakan kacamata khusus, dilengkapi kamera video mini seperti yang digunakan Letnan Geordi La Fonge dalam film Star Trek: The Next Generation.
    Cara kerja kacamata ini, cahaya masuk ke kamera, kemudian dikirim ke komputer seukuran dompet untuk diproses. Hasilnya dikirim kembali ke layar LED di kacamata, yang kemudian direfleksikan ke mata melalui chip. Gambar yang disebut photodiodes ini distimulasi dan dibaca sebagai sebuah gambar.
    Baterai Super
    Toshiba Corp, pabrik asal Jepang, memperkenalkan penemuan baterai lithium-ion baru yang supercepat saat diisi ulang. Baterai ini hanya membutuhkan waktu satu menit untuk mengisi 80 persen dari kapasitas maksimal. Artinya, waktu yang dibutuhkan 60 kali lebih cepat dibandingkan dengan isi ulang jenis baterai lithium-ion yang beredar saat ini.
    Meski berukuran kecil, baterai ini memiliki kapasitas 600 mAh dan mampu bekerja pada suhu minus (-) 40 hingga 45 derajat Celsius. Rahasianya, Toshiba menggunakan teknologi nano-material sehingga menghemat waktu charging dengan drastis. Partikel-partikel nano mampu menyerap sejumlah besar ion lithium menjadi elektrode negatif dan mengubahnya menjadi elektrode positif serta mencegah penurunan jumlah cairan organik elektrolit yang bisa terjadi saat baterai diisi ulang.
    Keunggulan baterai baru ini tidak hanya cepat dalam pengisian, tapi juga tahan lama. Toshiba menyebut baterai ini hanya akan kehilangan satu persen kapasitasnya setiap 1.000 kali charging. Rencananya, pihak Toshiba baru akan memproduksi secara massal baterai ini pada tahun 2006 mendatang.
    Proyektor tanpa Layar
    Perusahaan Finlandia, FogScreen, mengembangkan proyektor unik. Penemuan yang disebut FogScreen Inia ini menghasilkan gambar di udara. Cara kerjanya sama dengan proyektor biasa, hanya FogScreen sama sekali tidak membutuhkan layar.
    Sebuah komputer yang berfungsi sebagai proyektor mengeluarkan sinar yang akan membentuk gambar yang diinginkan di hadapannya. Saat dipegang, "layar" ini terasa kering dan dingin. Nancy Gretzinger, distributor Fogscreen di Amerika Serikat, mengatakan penemuan ini cocok bagi media iklan dan poster, serta bisa ditempatkan di mana saja. "Kami berharap penemuan ini bisa menjadi alternatif bagi komunikasi inovatif," katanya.
    Untuk model pertama, FogScreen Inia membentuk layar berukuran 1,5 x 2 meter. Namun, biaya peralatan dan pemasangan masih cukup mahal, sekitar 95 ribu euro atau Rp 1,169 miliar. Penemuan ini mendapat penghargaan dalam IST Prize, yang diselenggarakan European Council of Applied Sciences, Technologies and Engineering, sebagai produk paling inovatif di Eropa.

Categories:

0 Responses

Posting Komentar